KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Salah satu fintech payment PT Visionet Internasional atau dikenal dengan OVO terus mengembangkan fitur Paylater-nya. Fitur ini telah diluncurkan sejak Mei 2019.
“Saat ini kami terus mengembangkan serta meningkatkan layanan sesuai kebutuhan. Karena baru diluncurkan tiga bulan lalu, kami belum dapat menghitung total pelanggannya,” kata Director OVO, Harianto Gunawan.
Awalnya, OVO Paylater diluncurkan di Tokopedia pada awal 2019. Namun, layanan ini baru resmi dirilis di aplikasinya per Mei 2019. OVO telah digunakan untuk transaksi lebih dari enam juta pedagang Tokopedia. Dalam menjalankan produk ini OVO bekerja sama dengan fintech P2P Lending, Taralite.
OVO Paylater sendiri memiliki limit pinjaman sebesar Rp 1 juta hingga Rp 10 juta. Menurut pihaknya, hal ini sudah sesuai dengan aturan Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.
Perihal potensi, OVO Paylater yakin mampu mengambil porsi dalam berkembangnya kebutuhan masyarakat atas transaksi non tunai, termasuk pinjaman online. Pihaknya juga mendukung upaya pemerintah melakukan pemerataan akses keuangan masyarakat di Indonesia.
“Kami berharap OVO Paylater dapat mempercepat inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia,” tambah dia.
Kontan mencatat, produk paylater OVO ini mematok target pengguna hingga sejuta orang sampai akhir tahun 2019 ini.
Ke depan OVO akan terus mengembangkan fitur Paylater ini. Caranya, dengan meningkatkan keamanan yang mengikuti standar global. Asal tahu, sampai sekarang OVO telah hadir di 115 juta perangkat yang tersebar di 354 kota di Indonesia.
Artikel ini diambil dari https://keuangan.kontan.co.id/news/tiga-bulan-pasca-diluncurkan-ovo-paylater-terus-kembangkan-layanan