KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bisnis pembiayaan masih moncer. Sejumlah multifinance yakin tren pembiayaan yang meningkat di kuartal I lalu bisa berlanjut di kuartal berikutnya. Apalagi menjelang Lebaran, pembiayaan bakal terangkat.

PT BCA Finance optimistis pembiayaan menjelang Lebaran bisa tumbuh lebih dari 20%. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, sampai Maret 2018, pembiayaan BCA Finance mencapai Rp 8,62 triliun atau naik 9,4% secara tahunan.

Kenaikan itu imbas dari promo bunga murah.”Ramadan biasanya adalah peak season berjualan mobil,” kata Roni. Untuk menggenjot bisnis di kuartal II, BCA Finance mengadakan pameran otomotif bekerja sama dengan diler rekanan.

Saat ini porsi pembiayaan BCA Finance sebanyak 70% berupa pembiayaan mobil baru, sisanya mobil bekas. Sampai akhir 2018, BCA Finance membidik pembiayaan Rp 32,5 triliun.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga yakin pembiayaan di kuartal II ini mengalir deras. Di kuartal I 2018 lalu, WOM mencatat pembiayaan Rp 1,8 triliun atau naik 53% dari periode sama 2017. Penopang pertumbuhan kredit dari segmen pembiayaan multiguna.

“Pertumbuhan kredit bisa kami capai karena persiapan infrastruktur sejak tahun lalu seperti sumber daya manusia (SDM) dan cabang baru,” kata Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOM Finance, Selasa (1/5).

Di 2018, WOM Finance membidik pembiayaan naik 10%–12% dibanding realisasi 2017 sebesar Rp 6,5 triliun. Pendorong pertumbuhan tersebut dari pembiayaan multiguna. “Kami optimistis pertumbuhan segmen multiguna di tahun ini bisa sebesar 10%-12%,” kata Djaja.

Sementara, PT Mandiri Utama Finance (MUF) sampai kuartal I-tahun ini mencatat pembiayaan Rp 1,93 triliun. Di periode sama tahun 2017, pembiayaan MUF mencapai Rp 1,32 triliun.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan, motor pembiayaan MUF masih dari pembiayaan kendaraan baru dan bekas. Peningkatan kinerja cabang baru dan tenaga pemasar juga ikut mendongkrak pembiayaan.

Di kuartal II ini, potensi bisnis pembiayaan makin cerah. “Kami akan perkuat sinergi dengan Bank Mandiri sebagai induk usaha seperti membuat paket financing untuk konsumen,” kata Stanley. Sampai akhir 2018, MUF menargetkan menyalurkan pembiayaan Rp 10,1 triliun.

Pembiayaan mobil baru mengambil porsi 36,63%, pembiayaan motor baru 29,7%. Sisanya ke pembiayaan mobil dan motor bekas.

 

Artikel ini diambil dari http://keuangan.kontan.co.id/news/puncak-pembiayaan-multifinance-jelang-lebaran