KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rajinnya Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi kesempatan pemain multifinance mencari dana murah, salah satunya melalui penerbitan surat utang.

Nama-nama pemain besar seperti PT BCA Finance dan PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) merilis penerbitan obligasi bernilai triliunan rupiah pada September 2019.

Kepala Divisi Pemeringkat Jasa Keuangan Pefindo Hendro Utomo mengatakan, bahwa ada kecenderungan emiten menerbitkan obligasi ketika bunga rendah, termasuk pemain multifinance. Ini merupakan kesempatan karena kupon obligasi bersifat bunga tetap (fixed rate) sepanjang tenor obligasi tersebut.

“Jadi, ketika saat bunga acuan bank rendah, maka kupon obligasi juga ikut rendah dan tingkat bunga rendah tersebut bisa dikunci sampai obligasinya lunas dibandingkan mengambil kredit bank,” kata Hendro, kepada Kontan.co.id, Kamis (26/9).

Meskipun saat ini bunga bank masih rendah, tapi tahun depan tetap berpotensi naik. Jika bunga bank naik, maka hal ini akan menjadi beban tambahan bagi emiten yang tengah mencari pendanaan baru.

Hendro memproyeksi penerbitan surat utang multifinance mirip dengan tahun lalu. Merosotnya penerbitan surat utang multifinance di semester I 2019, akan tertutupi berkat penurunan suku bunga acuan.

Diketahui, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali yaitu sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 5,25%.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun lalu penerbitan surat utang multifinance mencapai Rp 70,50 triliun. Sedangkan per Juli 2019 senilai Rp 67,78 triliun, atau turun 11,68% secara year on year (yoy).

 

Artikel ini diambil dari https://keuangan.kontan.co.id/news/penerbitan-obligasi-multifinance-diproyeksi-terlecut-penurunan-suku-bunga-acuan