Bisnis.com, JAKARTA–Berbagai terobosan yang sedang dilakukan pemerintah diharapkan bisa mendorong kinerja pertumbuhan penerimaan pajak yang tahun ini tembus pada angka 20%. Apalagi untuk 2019, tantangan baik dari sektor ekonomi maupun volaitilitas harga komoditas masih akan terus terjadi.

Pemerintah telah menentukan target penerimaan pajak nonmigas sebesar Rp1.511,4 triliun atau naik 20,7% dari realisasi penerimaan pajak 2018 sebesar Rp1.251,2 triliun. Target pertumbuhan penerimaan pajak tersebut melonjak karena shortfallpenerimaan pajak tahun lalu.

Untuk menopang penerimaan tahun ini, Ditjen Pajak telah memiliki data hasil pertukaran informasi secara otomatis dengan negara lain dan pajak dari e-commerceyang baru akan efektif pada April 2019.

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan bahwa saat ini ruang untuk meningkatkan kepatuhan masih cukup lebar, tax ratio masih 11,5% (2018), idealnya di atas 15%. Meskipun, meningkatkan tax ratio cukup tinggi dalam waktu singkat juga tidak realistis karena dapat berdampak negatif terhadap perekonomian.

“Target 2019 disusun dengan tax ratio meningkat menjadi 12,1%, artinya itu  peningkatan yang moderat untuk menjaga situasi masyarakat dan perekonomian tetap kondusif,” kata Yoga kepada Bisnis.com, Jumat (18/1/2019).

Yoga menyatakan bahwa strategi yang telah diterapkan pemerintah sudahmempertimbangkan hal tersebut. Pemanfaatan data atau informasi keuangan domestik dan internasional (AEoI), ekstensifikasi, peningkatan pelayanan, dan penegakan hukum yang menjamin keadilan bagi WP yang sudah patuh, menjadi senjata bagi Ditjen Pajak.

“Upaya-upaya ini kami yakini dapat meningkatkan performa perpajakan sesuai target 2019,” jelasnya.

Shortfall penerimaan pajak (pajak nonmigas) 2018 mendongkrak target pertumbuhan penerimaan pajak 2019 dari semula 16,6% menjadi 20,7%. Dengan beban pertumbuhan tersebut, kinerja sektor dan jenis pajak yang tahun lalu belum optimal diharapkan bisa tumbuh positif tahun ini.

Pemerintah pada 2019 menargetkan penerimaan pajak nonmigas berada pada angka Rp1.511,4 triliun atau tumbuh 16,6% dibandingkan dengan outlook penerimaan APBN 2018.

Untuk mendukung penerimaan itu, pemerintah telah merinci target-target per jenis pajaknya.

PPh nonmigas salah satunya, jenis pajak tersebut ditargetkan sebesar Rp828,2 triliun atau tumbuh 20,5% dari realisasi penerimaan 2018. Jika merujuk data yang diperoleh Bisnis, motor penggerak PPh nonmigas mengandalkan penerimaan dari PPh 25/29 badan senilai Rp311,54 triliun atau 37,6% dari target PPh nonmigas. Motor penggerak selanjutnya adalah PPh final dan fiskal senilai Rp149,7 triliun atau tumbuh 18,07% dan penerimaan PPh 21 atau karyawan senilai Rp145,7 triliun atau 17,5% dari target PPh nonmigas.

 

Artikel ini diambil dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20190120/259/880518/inilah-berbagai-terobosan-ditjen-pajak-genjot-penerimaan