KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pembiayaan multifinance untuk sepeda motor di awal tahun masih deras. Hal ini tak terlepas dari pertumbuhan penjualan motor. Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan domestik sepeda motor pada Februari 2019 naik 20,98% sebanyak 531.824 unit, dibandingkan dengan penjualan Februari 2018 sebesar 439.586 unit.
PT Federal Internasional Finance (FIF Group) misalnya mencatatkan pertumbuhan pembiayaan 8,5% year on year (yoy) Februari 2019. Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya mengatakan secara nominal kenaikan pembiayaan sebesar Rp 6 triliun. Namun bila memperhitungkan jumlah unit kendaraan yang telah dibiayai tumbuh 3% yoy.
“Hal ini karena harga kendaraan motor di awal tahun biasanya naik sehingga secara nominal lebih besar. Kontribusi pembiayaan itu 65% dari sepeda motor baru, 25% sepeda motor bekas, dan sisanya dari pembiayaan syariah dan elektronik,” ujar Margono di Jakarta. Artinya 90% pembiayaan FIF Group disalurkan untuk sepeda motor.
Salah satu upaya dalam mencapai target tersebut, FIF Group akan memanfaatkan pameran otomotif bertaraf internasional GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS 2019) yang akan digelar di Surabaya, Medan, dan Tangerang Selatan.
Lewat kegiatan tahunan ini, FIF Group menargetkan pembiayaan 500 unit sepeda motor dengan rata-rata harga yang ditawarkan senilai Rp 25 juta. Sedangkan pada GIIAS 2018 lalu, perusahaan pembiayaan ini mampu menyalurkan pembiayaan 367 unit sepeda motor.
Selain itu, FIF telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pembiayaan di tahun ini, antara lain dengan menggenjot pemasaran, bekerja sama dengan diler, meningkatkan pelayanan kepada debitur dan menambah cabang baru. Serta mengembangkan layanan digitalisasi, seperti penyaluran kredit lewat fintech.
Untuk 2019 ini, Margono menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 40 triliun hingga Rp 41 triliun atau tumbuh 6% hingga 7% dari pencapaian 2018 sebesar Rp 37 triliun.
FIF telah menyiapkan sejumlah opsi sumber pendanaan untuk mencapai target pembiayaan sekitar Rp 39,1 triliun. Diantaranya, sumber pendanaan yang berasal dari angsuran debitur, perbankan 40%, skema pembiayaan bersama (joint financing) 20% dan lainnya.
“Kami juga berencana menerbitkan obligasi, tapi kami belum bisa bicara kapannya karena masih menunggu situasi pasar dan kupon. Kami masih menunggu momen yang tepat,” tambahnya.
Sepanjang 2018, penyaluran kredit FIF Group tumbuh 10% menjadi Rp 38 triliun. Menurutnya, pertumbuhan pembiayaan sejalan dengan bisnis kendaraan motor yang naik hingga 9,5% di tahun lalu. Komposisi pembiayaan FIF, di antaranya 67% adalah pembiayaan sepeda motor baru, 23% motor bekas dan 10% kredit elektronik.
Kenaikan pembiayaan itu berkaitan erat dengan peningkatan daya beli masyarakat, serta kebutuhan kendaraan di luar Jawa, terutama di daerah penghasil komoditas kelapa sawit dan batubara.
Artikel ini diambil dari https://keuangan.kontan.co.id/news/fif-group-membidik-pembiayaan-hingga-rp-41-triliun