KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren kenaikan bunga deposito dinilai bisa mendorong pelaku asuransi umum untuk mengerek porsi investasi di keranjang ini. Meski begitu, perusahaan asuransi umum tak akan jor-joran mengerek investasi di keranjang investasi ini dengan signifikan.

Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe, pelaku usaha asuransi umum mempunyai beberapa pertimbangan dalam berinvestasi. Selain untuk menyesuaikan dengan karakter liabilitas dalam berbisnis, industri pun mesti memenuhi kewajiban terkait regulasi.

Misalnya saja terkait pemenuhan porsi investasi di surat berharga negara (SBN). Porsi investasi asuransi umum di instrumen tersebut setidaknya harus mencapai angka 20% dari total dana investasi.

Sementara sampai Juni 2018, porsinya baru ada di angka 13,3%. “Saya rasa prioritas investasi asuransi umum masih untuk memenuhi SBN,” kata dia Dody.

Karena itu, switching investasi dari sejumlah instrumen investasi ke karanjang deposito dinilai tidak akan terjadi secara signifikan. Terlebih bila kondisi di pasar saham bisa menunjukan perbaikan di sisa tahun ini.

Sebagai catatan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan Juni 2018 kemarin pelaku usaha asuransi umum menempatkan dana sebanyak Rp 24,6 triliun di keranjang deposito. Jumlah sebanyak itu merepresentasikan 35,6% dari total dana investasi yang dikelola yakni sebesar Rp 69,2 triliun.

Nah porsi investasi di instrumen deposito ini meningkat dari bulan sebelumnya. Pada Mei 2018, porsi investasi di keranjang tersebut tercatat sebesar 34,8%.

 

Artikel ini diambil dari http://keuangan.kontan.co.id/news/bunga-deposito-naik-asuransi-umum-masih-fokus-investasi-di-sbn