Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea Cukai melakukan Kick-off Meeting Bulan Pembinaan dan Penegakan IT Inventory. Hal itu dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan lainnya dalam pengawasan.

Dikutip dalam laman resmi DJBC, Senin (4/3/2019), pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Fasilitas dari Seluruh Kantor Wilayah DJBC dan Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai di satuan kerja DJBC.

Heru Pambudi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai mengungkapkan bahwa IT Inventory penting dalam menentukan arah perlakuan terhadap perusahaan pemegang fasilitas.

Agenda itu selaras dengan pelaksanaan pengawasan Fasilitas Penimbunan Berikat melalui IT Inventory dan Monitoring serta evaluasi pengawasan dan pelayanan fasilitas Penimbunan Berikat yang tersebar di Indonesia.

Sementara itu Oentarto Wibowo, Direktur Fasilitas Kepabeanan DJBC dan tuan rumah pertemuan tersebut menyebutkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi Bea Cukai sebagai Community Protector dan Industrial Assistance. Dalam hal ini di fasilitas penimbunan berikat.

Direktorat Fasilitas Kepabeanan akan membuat “Project Management Team” untuk menggali potensi usaha dengan target berupa ekspor komiditas yang tersebar di daerah-daerah pemilik fasilitas Penimbunan Berikat.

“Untuk menunjang hal tersebut, pengawasan berupa IT Inventory yang telah dilakukan saat ini akan diberikan standard pelaksanaan untuk memudahkan proses monitoring dan evaluasi,” ungkap Oentarto.

Dengan adanya monitoring dan evaluasi diharapkan dapat diketahui lebih awal kecenderungan dan hal-hal yang belum diatur dalam peraturan yang sedang berjalan/ Dengan begitu temuan tersebut bisa menjadi poin evaluasi dan pengembangan peraturan ke depannya.

 

Artikel ini diambil dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20190304/9/896167/bea-cukai-gulirkan-bulan-pembinaan-dan-penegakan-it-inventory