KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Imbal hasil investasi dana pensiun (dapen) di awal tahun ini menurun. Hal ini seiring melandainya suku bunga di dalam negeri.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, return on investment (ROI) dapen sebesar 0,72% di Januari 2018. Sebagai perbandingan, imbal hasil investasi dapen di Januari 2017 lalu tercatat 0,83%.
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan, sebagian alokasi investasi dapen dominan pada instrumen fixed income seperti obligasi. Tren bunga obligasi yang menurun membuat imbal hasil instrumen ini juga mengecil.
Menurut Bambang, return special rate yang ditawarkan obligasi pada tahun lalu masih sebesar 8%. Di awal tahun ini mengecil menjadi rata-rata 7%. “Sehingga kami lihat tahun ini lebih konservatif dibanding 2017,” kata dia, Selasa (13/3).
Tahun ini, Bambang memproyeksikan imbal hasil investasi dapen sebesar 7%–9%. Dia harap, pelaku mencari alternatif investasi agar return bisa lebih maksimal.
Konsentrasi fix income
Saat ini, dapen banyak menyerap obligasi infrastruktur milik perusahaan BUMN. Selain itu juga surat utang negara (SUN), obligasi korporasi, saham atau reksadana.
Merujuk data OJK, sampai Januari 2018 total investasi dapen tercatat Rp 258,41 triliun. Dari jumlah itu porsi deposito mencapai 26,35% dan obligasi pemerintah 22,37%. Berikutnya, obligasi korporasi dengan porsi 20,38%, saham dan reksadana masing-masing sebesar 12,77% dan 6,34%.
“Dana kelolaan tahun ini kami proyeksi tumbuh 8%–9%,” ujar dia. Di akhir 2017, dana kelolaan dapen sebesar Rp 254,48 triliun
Wakil Ketua Perkumpulan DPLK Nur Hasan Kurniawan tak berharap dapen banyak bisa mengerek imbal hasil lebih tinggi. Data OJK sampai Januari 2018, ROI dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) hanya 0,65% menyusut dari Januari 2017 sebesar 1,16%. Sementara sepanjang 2017, ROI DPLK mencapai 6,21%. “Tahun ini bisa lebih rendah di 6%–6,25%,” kata dia.
Di tahun ini, Hasan memperkirakan pelaku DPLK masih konservatif. “Sehingga lebih banyak dana pensiun yang menghindari risiko,” ujar dia. Dus, instrumen investasi yang banyak dikoleksi adalah SBN atau deposito.
Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati mengatakan, per Januari 2018, imbal hasil investasi perusahaanya sebesar 1,23%, naik dari Januari 2017 yakni 0,52%. Tahun ini DPLK Syariah Muamalat memasang target imbal hasil 8%, turun dari 2017 sebesar 8,45%.
Artikel ini diambil dari http://keuangan.kontan.co.id/news/awal-tahun-imbal-hasil-investasi-dana-pensiun-turun