KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penyerapan program pemerintah untuk pengadaan hunian bersubsidi cukup bagus di awal tahun. Terbukti, dari penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi sejumlah bank sepanjang kuartal I-2019 tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menunjukkan penyerapan yang cukup bagus. Realisasi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sejak Januari hingga 9 April 2019 sudah mencapai Rp 2,9 triliun. Itu setara 40,8% dari total anggaran FLPP yang ditetapkan tahun ini yaitu Rp 7,1 triliun.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) merupakan salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR subsidi. Selama periode tiga bulan pertama tahun ini, bank pelat merah ini telah merealisasikan penyaluran baru KPR subsidi senilai Rp 6,014 triliun dengan total 47.206 unit hunian.
Budi Satria, Direktur Konsumer BTN mengatakan, pencapaian di kuartal I-2019 tumbuh 12,23% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. “Capaian itu melebihi target awal,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (15/4).
Realisasi penyaluran KPR subdidi tersebut tidak semua menggunakan skema FLPP. Seperti diketahui bantuan pembiayaan yaang diberikan pengadaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bukan hanya lewat skema FLPP tetapi juga menggunakan skema Selisih Suku Bunga (SSB), bantuan uang muka dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan. Namun, Budi tidak merinci berapa serapan BTN khusus FLPP.
KPR subsidi itu menyumbang 59,81% terhadap total penyaluran KPR Bank BTN selama kuartal I. Budi mengaku, tidak ada kendala yang berarti yang dihadapi perusahaan dalam penyaluran FLPP sejauh ini.
Target penyaluran KPR subsidi BTN tahun ini akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran pemerintah baik FLPP maupun SSB. Untuk menggenjot penyaluran KPR subsidi tersebut, perusahaan meningkatkan penjualan serta meningkatkan pelayanan proses persetujuan KPR.
PT Bank Negara Indonesia Tbk juga mencatatkan hal serupa. Realisasi penyaluran KPR subsidi bank bersandi emiten BBNI sepanjang triwulan pertama tahun ini telah mencapai 2.621 unit.
Vice President Consumer Lending BNI Egos Mahar mengatakan, realisasi tersebut tumbuh dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Porsi pembiayaan KPR bersubsidi menyumbang 13% dari total penyaluran kredit BNI Griya sepanjang Januari-Maret 2019.
Tahun ini, BNI menargetkan penyaluran KPR subsidi sebanyak 7.600 unit dengan nilai Rp 965 miliar atau meningkat 152% dari target tahun 2018.
Dengan melihat capaian tiga bulan pertama, BNI optimistis target itu bisa dicapai. “Guna mencapai target itu, BNI akan melakukan strategi akad masal secara serentak di seluruh Indonesia,” kata Egos.
Kemudian pertumbuhan KPR subsidi juga ditorehkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Bank ini berhasil mencatatkan pertumbuhan KPR FLPP sebesar 11,1% selama triwulan pertama dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, capaian tersebut mencapai 95% dari ekspektasi Bank Jatim. Tahun ini, Bank Jatim menargetkan penyaluran 350 unit KPR FLPP. Untuk mencapai target, Bank Jatim akan memaksimalkan kerjasama dengan asosiasi pengembang, memanfaatkan data ASN yang membutuhkan rumah.
Artikel ini diambil dari https://keuangan.kontan.co.id/news/realisasi-penyaluran-kpr-subsidi-meningkat-di-kuartal-i-2019