Bisnis.com, JAKARTA–Realisasi penerimaan bea keluar hingga akhir Mei 2018 menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan. Kinerja apik bea keluar ditopang oleh ekspor mineral dan batu bara atau minerba yang selama beberapa bulan ini cukup positif karena dorongan peningkatan permintaan global.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan per 31 Mei, penerimaan bea keluar mencapai Rp2,7 triliun atau sekitar 90% dari target dalam APBN 2018 senilai Rp3 triliun.
“Penerimaan bea keluar ini sudah ekspor penuh sejak Januari 2018. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tumbuhnya hampir 80%-an,” kata Kepala Sub Direktorat Penerimaan Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu Rudy Rahmadi kepada Bisnis, pekan lalu.
Dengan tren penerimaan bea keluar yang cukup moncer tersebut, otoritas kepabeanan memprediksi penerimaan bea keluar tahun ini kembali melampaui target APBN. Apalagi, permintaan global terhadap barang komoditas asal Indonesia juga menunjukkan peningkatan.
“Jadi besar kemungkinan target tahun ini akan melampaui,” jelasnya.
Meski mencatatkan tren positif dalam penerimaan bea keluar, secara umum penerimaan DJBC per akhir Mei 2018 baru Rp54 triliun atau hanya 27,8% dari target dalam APBN 2018 yang mencapai Rp194 triliun. Komposisi penerimaan mencakup bea masuk senilai Rp16,2 triliun, cukai sebesar Rp35 triliun, dan bea keluar mencapai Rp2,7 triliun.
Rudi menambahkan, khusus soal cukai, penerimaan cukai masih didominasi cukai hasil tembakau senilai Rp33 triliun atau 94% dari total penerimaan cukai hingga Mei. Sementara itu, untuk cukai yang berasal dari etil alkohol realisasinya mencapai Rp57,8 miliar dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA) mencapai Rp1,9 triliun.
“Kalau cukai ini masih belum diprediksi, karena biasanya akhir tahun [terutama CHT] ada peningkatan yang signifikan,” jelasnya.
Artikel ini diambil dari http://finansial.bisnis.com/read/20180603/10/802284/realisasi-penerimaan-bea-keluar-per-akhir-mei-sudah-90-dari-target