Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa masih mempelajari peluang untuk menurunkan tarif pajak pertambahan nilai atau PPN yang saat ini sebesar 11%.

Purbaya menuturkan bahwa setiap kebijakan penurunan tarif sebesar 1%, maka negara harus siap kehilangan potensi penerimaan pajak senilai Rp70 triliun.

Seperti diketahui, tarif PPN saat ini berlaku 11% setelah akhir tahun lalu batal naik menjadi 12%. Tarif PPN 12% akhirnya berlaku terbatas pada barang-barang mewah saja, setelah adanya penolakan besar-besaran dari masyarakat.

Pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Purbaya menceritakan perubahan sikapnya terhadap penurunan tarif pajak setelah didapuk sebagai Menkeu oleh Presiden Prabowo Subianto pada September 2025 lalu.

Dia bahkan pernah berpikir akan lebih baik apabila PPN berada di bawah tarif 10%, atau di bawah level sebelum amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

“Waktu di luar juga saya enaknya ngomongnya turunin aja ke 8%, tetapi begitu jadi Menteri Keuangan, setiap 1% turun saya kehilangan pendapatan Rp70 triliun. Wah rugi juga nih,” terangnya di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Oleh sebab itu, Purbaya mengatakan bakal menghitung dulu kemampuan otoritas fiskal dalam memungut pajak maupun kepabeanan serta cukai. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah juga mengupayakan perbaikan ekonomi sampai dengan dua kuartal ke depan.

“Mungkin akhir triwulan tahun depan saya sudah lihat. Dari situ saya bisa ukur sebetulnya potensi saya berapa sih yang real nanti kalau saya turunkan [pajak] kurangnya [penerimaan negara] berapa, dampak pertumbuhan ekonominya berapa, tetapi itu sudah di atas kertas, sudah direncanakan,” lanjutnya.

Sejalan dengan upaya tersebut, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu juga mendorong perbaikan sistem penerimaan negara. Dia memastikan bakal menghitung secara hati-hati potensi penurunan tarif pajak itu terhadap penerimaan negara maupun ke pertumbuhan ekonomi.

“Jadi walaupun saya sembarangan kayak koboi, saya pelit dan hati-hati. Kalau jeblok, nanti di atas 3% defisit saya. Nanti anda ledekin saya lagi, padahal sudah kita hitung. Jadi walaupun saya kelihatannya konyol, enggak konyol-konyol amat pak,” terangnya.

Artikel ini diambil dari: https://ekonomi.bisnis.com/read/20251028/259/1924084/purbaya-sebut-jika-tarif-ppn-turun-1-negara-rugi-rp70-triliun.