KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penerimaan pajak di tahun ini nampaknya masih belum bisa mencapai target. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, pendapatan pajak di tahun ini bakal tekor Rp 87,1 triliun. Perkiraan tersebut bahkan lebih besar dari prediksi terkait shortfall penerimaan pajak pada pertengahan tahun lalu yang hanya Rp 53,3 triliun.
Dengan demikian, bendahara negara memperkirakan penerimaan pajak tahun ini hanya akan mencapai 92,9% dari target yang telah ditetapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 1.229,6 triliun.
Meski ada kemungkinan shortfall tersebut, Pengamat Pajak Danny Darussalam Tax Center (DDTC), Darussalam, menilai masih ada beberapa sektor usaha yang akan berdaya dalam memberikan pemasukan pajak. Baca Juga: Sektor-sektor ini bisa jadi sumber shortfall penerimaan pajak tahun 2021 “Seperti contohnya sektor manufaktur, perdagangan, dan pertambangan,” ujar Darussalam kepada Kontan.co.id, Minggu (26/9).
Pasalnya, ketiga sektor tersebut sudah menunjukkan adanya perbaikan kinerja, karena beberapa faktor seperti peningkatan harga komoditas, peningkatan permintaan, adanya insentif pajak, serta konsumsi domestik yang membaik.
Kemudian, dalam rangka meningkatkan kinerja penerimaan sekaligus mengurangi risiko shortfall pajak, Darussalam minta pemerintah fokus kepada sektor yang memiliki pertumbuhan ekonomi bagus tetapi kontribusinya pada penerimaan masih rendah. “Seperti contohnya, sektor pertanian dan konstruksi. Karena, peningkatan ekonomi di sektor-sektor tersebut masih memiliki daya ungkit yang relatif kecil pada penerimaan,” tandasnya.
Artikel ini diambil dari: https://newssetup.kontan.co.id/news/sejumlah-sektor-usaha-yang-berkontribusi-positif-pada-penerimaan-pajak-tahun-ini-1.