Bisnis.com, NUSA DUA, Bali — Pemerintah memperkirakan kinerja penerimaan negara pada tahun ini akan melampaui target yang ditetapkan dalam APBN 2018 seiring dengan tren kenaikan yang telah dibukukan dalam 11 bulan terakhir.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi kinerja penerimaan negara hingga November 2018 mencapai Rp1.645,5 triliun atau 87,3% dari target APBN 2018 sebesar Rp1.894,7 triliun atau tumbuh 18,2%.  “Seiring dengan tren kenaikan ini, sampai akhir tahun bisa lebih dari 100%,” jelasnya, Kamis (6/12/2018).

Pertumbuhan penerimaan negara tersebut tercatat lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama 2017 yang hanya 6,5% dengan realisasi terhadap target APBNP 2017 sebesar 80,6%.

Dia memerinci, penerimaan negara tersebut terdiri dari pendapatan dalam negeri yang mencapai Rp1.644 triliun atau 86,8% dari target APBN dan penerimaan hibah mencapai Rp10,6 triliun atau 883,5% dari target APBN.

Adapun untuk penerimaan perpajakan, Sri Mulyani mengungkapkan hingga November 2018 telah mencapai Rp1.301,4 triliun, atau 80,4% dari target APBN dengan pertumbuhan sebesar 15,3%. “Penerimaan perpajakan pertumbuhannya cukup menggembirakan, dengan harga minyak bagus dan juga kurs,” jelasnya.

Secara detail, penerimaan pajak termasuk PPh migas mencapai Rp1.136,6 triliun atau 79,8% dari target APBN dengan pertumbuhan 15,3% dan penerimaan Ditjen Bea dan Cukai mencapai Rp164,8 triliun atau 84,9% dari target APBN dengan pertumbuhan 14,7%.

“Penerimana nonmigas lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Ini menggambarkan Indonesia punya tax bouyency untuk tax ratio yang lebih baik.”

Menurutnya, pertumbuhan penerimaan PPh dan PPN yang baik menggambarkan gerak ekonomi nasional yang tumbuh dengan baik.

Sementara itu, setoran dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp342,5 triliun atau 124,4% dari target APBN dengan pertumbuhan 20,4%. “PNBP sangat dipengaruhi oleh pendapatan sumber daya alam.”

 

Artikel ini diambil dari http://finansial.bisnis.com/read/20181206/10/866937/penerimaan-negara-2018-berpotensi-lampaui-target