KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dinamika eksternal bisa menghadirkan tantangan bagi industri asuransi umum di paruh kedua tahun ini. Meski begitu, sektor industri yang mengkover risiko kerugian mobil sampai kargo laut ini dinilai masih punya kesempatan cukup besar untuk mengukir kinerja yang positif.

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menilai sejumlah sentimen terutama dari luar negeri berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam negeri di semester kedua 2018. Misalnya saja tren pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi.

Tentunya hal ini juga bisa merembet ke kondisi bisnis asuransi umum. Diantaranya terkait laju investasi dan peningkatan sejumlah komponen yang mempengaruhi klaim akibat penguatan dollar.

Meski begitu, ia masih menjaga optimisme pertumbuhan bisnis asuransi umum di tahun ini masih bisa lebih baik ketimbang tahun kemarin. “Saya lihat masih bisa tumbuh setidaknya sebesar 10%,” kata dia baru-baru ini.

Salah satunya karena pelaku usaha asuransi umum saat ini makin aktif membuka pasar-pasar baru yang sebelumnya belum dioptimalkan. Misalnya, dengan menggenjot sejumlah lini bisnis semisal asuransi tanggung gugat, asuransi kredit, asuransi pengangkutan, hingga asuransi aneka.

Sejauh ini upaya tersebut cukup berhasil mensubstitusi bisnis dari lini bisnis yang masih cukup menantang. Misalnya saja asuransi properti yang mengalami penurunan premi di awal tahun ini.

Sementara itu sampai bulan Mei 2018 kemarin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor industri ini mengumpulkan premi bruto sebanyak Rp 23,8 triliun. Sementara pada periode yang sama di 2017, perolehan premi bruto pelaku usaha asuransi umum menyentuh Rp 20,4 triliun.

Artinya secara tahunan, premi brito yang didapat pelaku industri mengalami pertumbuhan sebesar 16,6%.

 

Artikel ini diambil dari http://keuangan.kontan.co.id/news/meski-menantang-industri-asuransi-diyakini-tumbuh-sesuai-ekspektasi