Bisnis.com, JAKARTA — Perpanjangan diskon pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah atau PPnBM DTP dinilai dapat memacu konsumsi masyarakat, sehingga dapat mendorong perbaikan ekonomi. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa perpanjangan PPnBM DTP sebesar 100 persen untuk kendaraan bermotor berlaku sampai akhir tahun 2021. Hal itu dinilai sebagai kebijakan fiskal yang responsif di tengah pandemi Covid-19.

“Perpanjangan insentif dilakukan untuk menstimulasi konsumsi masyarakat kelas menengah seiring dengan perkembangan positif penanganan pandemi Covid-19 sehingga diharapkan terus dimanfaatkan,” ujar Febrio melalui keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (18/9/2021).

Menurutnya, berbagai stimulus selama ini telah direspons positif oleh masyarakat dan dunia usaha. Hal tersebut karena fasilitas diskon PPnBM tidak hanya memiliki dampak signifikan kepada sisi permintaan, tetapi juga kepada sisi produksi.

Menurut Febrio, hal tersebut sangat krusial mengingat peningkatan sisi produksi juga memiliki dampak positif terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja. Selain itu, prasyarat pemberian fasilitas diskon PPnBM Kendaraan Bermotor dengan tingkat kandungan produk dalam negeri yang tinggi juga memberikan dampak pengganda (multiplier effect) bagi sektor pendukungnya.

Beberapa sektor yang kecipratan berkah stimulus itu antara lain industri barang logam, industri logam dasar, industri karet, dan jasa keuangan. Sektor otomotif juga merupakan sektor strategis yang memiliki nilai tambah dan level adopsi teknologi yang relatif tinggi.

“Momentum pemulihan sektor otomotif nasional diharapkan terus berlanjut seiring dengan kondisi pandemi yang lebih terkendali dan penguatan ekonomi global yang mendorong permintaan ekspor produk otomotif nasional” ujar Febrio.

Artikel ini diambil dari:  https://ekonomi.bisnis.com/read/20210918/259/1443972/bkf-yakin-perpanjangan-diskon-ppnbm-picu-konsumsi-masyarakat.