KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kredit kepegawaian disejumlah bank masih mampu tumbuh lebih tinggi di semester II 2018. Permintaan kredit di lini bisnis ini masih terbilang stabil.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, meyakini paling tidak sampai akhir tahun kredit kepegawaian atau yang biasa disebut payroll loan mampu tumbuh 15% secara tahunan atau year on year (yoy).

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, sampai dengan semester I 2018, kredit kepegawaian BRI tumbuh dua digit. Artinya, ruang peningkatan kredit masih terbuka lebar untuk segmen bisnis ini. Merujuk presentasi BRI, per Juni 2018 kredit kepegawaian BRI tercatat tumbuh 18,18% dari Rp 20,4 triliun menjadi Rp 24,1 triliun.

Sementara dari sisi kredit bermasalah, tercatat membaik dari 0,94% menjadi 0,84% pada semester I 2018. “Payroll loan tumbuh 18% dan NPL masih sangat aman,” kata Handayani kepada Kontan.co.id, Senin (13/8).

Selain BRI, bank plat merah lain yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mulai serius menggarap kredit kepegawaian. Direktur Konsumer BTN Budi Satria menuturkan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan instansi baik swasta maupun BUMN.

Sebelumnya, BTN mengaku tidak terlalu fokus menggarap lini bisnis kepegawaian. Budi menyebut, baru tahun 2018 BTN mulai intensif menggenjot bisnis payroll loan.

Catatan Budi menunjukan, per Juni 2018 total realisasi kredit kepegawaian BTN sudah mencapai Rp 2,1 triliun, dengan target outstanding sampai akhir tahun sebesar Rp 5,5 triliun.

“Dari sisi NPL masih aman dan terjaga baik. Karena payroll loan dikaver dengan asuransi. Produknya (payroll loan) sudah lama ada, tapi baru mulai kami intensifkan tahun ini,” ungkap Budi.

Tak hanya bank plat merah saja, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga mencatat pertumbuhan kredit kepegawaian di semester I 2018 kendati masih tipis.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menuturkan per Juni 2018 total realisasi payroll loan Bank Jatim mencapai Rp 18,39 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 3,54% dibandingkan realisasi periode sama tahun sebelumnya. Dari sisi NPL, kredit ini masih terjaga di level 0,27% sampai dengan kuartal II 2018.

“Per Juni total realisasinya Rp 18,39 triliun atau tumbuh 3,54%. Target kami tumbuh 7,5% di akhir tahun,” ungkapnya. Untuk mengejar target tersebut, bank berkode emiten BJTM ini telah meluncurkan program promosi di bulan Agustus hingga Oktober 2018.

“Per 1 Agustus kami ada promo Merdeka, promonya ada hadiah diundi dan promo suku bunga juga,” kata Ferdian. Adapun, calon debitur yang disasar Bank Jatim antara lain aparatur sipil megara (ASN) alias pegawai negeri sipil (PNS) di Jawa Timur.

 

Artikel ini diambil dari http://keuangan.kontan.co.id/news/bank-mulai-serius-menggarap-kredit-kepegawaian