Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah akan tetap menggunakan instrumen fiskal yakni APBN dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi pada angka 5% (yoy) pada kuartal IV/2019.
“Di tengah pelemahan global dan pelemahan penerimaan kita pastikan belanja bisa tetap mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Selasa (5/11/2019).
Oleh karena itu, pihaknya pun telah melebarkan defisit anggaran dari yang awalnya sebesar 1,84% dari PDB menjadi 2%-2,2% dari PDB.
Meski hendak terus menggenjot belanja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa konsumsi pemerintah hanya tumbuh sebesar 0,98% (yoy) pada kuartal III/2019.
BPS mencatat pada kuartal III/2019 terjadi perlambatan pada belanja barang, jasa, hingga belanja bansos dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Suahasil, perlambatan tersebut terjadi karena belanja pemerintah pada 2019 cenderung banyak terealisasi pada kuartal II/2019 yang bertepatan dengan Pemilu 2019.
Pada kuartal II/2019 konsumsi pemerintah memang tercatat tumbuh hingga 8,25% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.
Pada sisa tahun 2019, Suahasil mengatakan belanja akan tetap didorong sehingga dalam rangka menstimulus konsumsi rumah tangga.
“Untuk 2019 kita harap akan di sekitar 5,05%-5,06% yang berarti kita akan terus jaga agar APBN bisa mensupport perekonomian di level itu,” ujar Suahasil.
Artikel ini diambil dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20191106/10/1167403/pemerintah-genjot-belanja-apbn-untuk-akselerasi-laju-ekonomi