KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perbankan terus memutar otak mencari cara demi menekan biaya dana (cost of fund) di tengah kenaikan bunga deposito. Strategi peningkatan giro dan tabungan menjadi cara perbankan untuk menghimpun dana.
Bank CIMB misalnya, akan mempertahankan rasio current account and saving account (CASA) di level 55% hingga akhir tahun 2018. Saat ini, rasio CASA sebesar 56% terhadap DPK di semester I-2018.
Dengan mempertahankan rasio CASA di level minimal 55%, Bank CIMB Niaga mampu menurunkan biaya dana. Dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun, peningkatan CASA berhasil menurunkan biaya dana sebesar 2%. “CASA mampu tumbuh 12,5%,” Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, Senin (23/7). Bank berkode saham BNGA ini telah menghimpun dana murah sebesar Rp 100,45 triliun per Mei 2018.
Senada, Bank Tabungan Negara (BTN) berambisi untuk menggenjot dana murah. Targetnya, porsi dana murah BTN akan mencapai 50% terhadap DPK di penghujung tahun 2018 ini.
Budi Satria, Direktur Konsumer BTN mengatakan, target porsi dana murah dapat tercapai. Pasalnya, komposisi dana murah sebesar 46,46% atau senilai Rp 88,09 triliun terhadap total DPK Rp 189,62 triliun di paruh pertama.
Harapannya, peningkatan dana murah dapat menekan biaya dana. Bank milik pemerintah ini berencana untuk menekan biaya dana hingga ke level 4,5% tahun ini.
Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jawa Timur (Jatim), mengatakan porsi CASA mencapai 70,47% atau sebesar Rp 34,89 triliun di semester I-2018. Angka tersebut melebihi target CASA sebesar 70,37% di akhir tahun.
Dana murah ini menghasilkan penurunan biaya dana bank pembangunan daerah ini menjadi 2,13% di Juni 2018, menurun dari 2,45% dibanding sama tahun lalu.
Tambok P. Setyawati, Direktur Konsumer Bank BNI juga tengah fokus mendorong pertumbuhan CASA. Bank berlogo angka 46 ini mencatat porsi dana murah sebesar menjadi 63,8% pada separuh pertama 2018.
Artikel ini diambil dari http://keuangan.kontan.co.id/news/menekan-biaya-dana-bank-perbesar-porsi-dana-murah-di-atas-50