Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) semakin seret seiring turunnya harga komoditas di pasar global.
Data Kementerian Keuangan akhir Februari lalu menunjukan PNBP hanya mampu tumbuh di angka 1,29%. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, PNBP mampu tumbuh di angka 33,9%.
Melambatnya setoran PNBP ini merupakan imbas dari realisasi penerimaan SDA Migas mencapai Rp15,93 triliun atau turun sebesar 1,59% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yaitu sebesar Rp16,19 triliun.
Menteri Kruangan Sri Mulyani Indrawati seperti yang dikutip dari APBN Kita edisi Maret 2019 menyebutkan, penurunan penerimaan SDA Migas tersebut
antara lain disebabkan lebih rendahnya realisasi ICP periode bulan Januari-Februari 2019 sebesar US$58,93 per barel, dibandingkan ICP bulan Januari – Februari 2018 sebesar US$ 63,60 per barel.
Sementara itu, realisasi penerimaan SDA non-migas mencapai Rp5,49 triliun atau turun 0,66% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yaitu sebesar Rp5,52 triliun.
“Penurunan ini diantaranya disebabkan rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) pada periode Januari – Februari 2019 sebesar US$ 92,11 per ton, lebih rendah dibandingkan HBA periode Januari – Februari 2018 sebesar US$98,12 per ton,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikutip dari laporan tersebut, Rabu (20/3/2019).
Adapun penurunan HBA ini antara lain dipengaruhi oleh kebijakan proteksi impor batubara China dan India.
Sampai dengan tanggal 28 Februari 2019, realisasi PNBP mencapai Rp39,91 triliun atau 10,55 persen dari APBN tahun 2019. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,29% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Artikel ini diambil dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20190320/259/902197/komoditas-anjlok-setoran-penerimaan-negara-bukan-pajak-pnbp-seret