KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proporsi pembayaran iuran atau pajak masyarakat kelas menengah meningkat dalam 10 tahun terakhir.

Deputi Bidang Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mencatat, pembayaran iuran atau pajak pada 2014 hanya sebesar 1,62%, kemudian meningkat menjadi 4,53% pada 2024.

Pembayaran pajak tersebut diantaranya, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor (STNK), asuransi. Sementara itu, retribusi iuran diantaranya untuk iuran RT/RW, sampah, keamanan, kuburan, asuransi dan lainnya.

Menurut Amalia, meningkatnya pembayaran pajak atau iuran tersebut sejalan dengan terjadinya pergeseran belanja pada kelas menengah. Pada tahun 2014, belanja prioritas masyarakat kelas menengah mayoritas dibelikan untuk makanan sebesar 45,53% dan untuk perumahan sebesar 32,67%.

Namun 10 tahun kemudian, yakni pada tahun 2024, pola belanja tersebut berubah menurun, menjadi 41,67% untuk makanan dan 28,52% untuk perumahan.

“Tetapi ada tambahan pengeluaran dari kelas menengah seperti untuk pengeluaran barang jasa lainnya dari 4,68% jadi 6,48%, kemudian untuk keperluan pesta naik dari 0,75% menjadi 3,18%, juga untuk hiburan yang tadinya tipis sekali 0,22%, menjadi menebal jadi 0,38%,” tutur Amalia saat melakukan rapat kerja bersama komisi XI DPR RI, Rabu (28/8).

Selanjutnya, kebutuhan belanja kendaraan juga meningkat dari 2,97% menjadi 3,90%, barang tahan lama meningkat dari 1,72% menjadi 2,29%, dan pakaian meningkat dari 2,18% menjadi 2,44%.

“Tapi secara umum memang prioritas pengeluaran kelas menengah adalah makanan, perumahan dan barang jasa lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, pengeluaran kelas menengah yang juga turun adalah Pendidikan menjadi 3,66% pada 2024, atau turun dari 2014 masih 4,32%, belanja kesehatan kesehatan turun menjadi 2,86% pada 2024 dari 2014 sebesar 327%.

Artikel ini diambil dari: https://nasional.kontan.co.id/news/proporsi-setoran-pajak-kelas-menengah-dan-orang-kaya-ri-hampir-setara