KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pertumbuhan dana kelolaan industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tidak terlalu bagus. Walaupun masih mencatatkan hasil positif, pertumbuhan di semester pertama 2018 cuma satu digit.
Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan para pelaku DPLK mencapai Rp 77,55 triliun hingga pertengahan tahun ini. Jumlah itu naik 8,29% dibandingkan enam bulan pertama tahun 2017 sebesar Rp 71,61 triliun.
Wakil Ketua Perkumpulan DPLK Nur Hasan Kurniawan menilai, ada beberapa faktor yang menyebbakan kinerja dana kelolaan masih belum melompat dua digit. Di antaranya, nilai investasi khususnya pada instrumen surat utang negara (SUN) juga masih belum menunjukkan tren kenaikan signifikan.
Jika dirinci, dari jumlah dana kelolaan itu, porsi investasi di keranjang deposito masih jadi kontribusi utama sekitar 60%. Sedangkan surat berharga negara (SBN) sebesar 16%, reksadana dan saham masing-masing 3,5% dan 3,83%.
Kendati begitu, pertumbuhan dana kelolaan yang belum mentereng ini diharapkan berangsur bangkit di semester kedua. Nur Hasan sendiri memproyeksikan, dana kelolaan bisa tumbuh 20% sampai akhir tahun nanti dibandingkan realisasi tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 74,51 triliun. Adapun katalis yang mendukung di antaranya tentu kondisi ekonomi yang diharapkan terus membaik ketimbang awal tahun ini.
Ketua Perkumpulan DPLK Abdul Rachman menambahkan, saat ini memang tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dana pensiun belum menyeluruh. Maka, perlu ada upaya menyadarkan masyarakat pentingnya ikut dalam dana pensiun.
Sementara Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati mengatakan, hingga pertengahan tahun total dana kelolaan perusahaan sebesar Rp 1,37 triliun. Angka ini naik 10% dibanding periode sama tahun kemarin. Sementara, imbal hasil DPLK Syariah Muamalat sampai periode ini sebesar 4,4%.
Adapun sampai akhir tahun 2018, DPLK Syariah Muamalat menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 1,5 triliun. Dalam tempo setengah tahun, sudah terealisasi sekitar 92% dari target yang ditetapkan tersebut.
Seperti diketahui, nasabah ritel DPLK Syariah Muamalat masih mendominasi sebesar 68% dan sisanya baru korporasi. “Kami akan meningkatkan lagi minimal sebesar 10% lagi di segmen korporasi,” ujarnya.
Artikel ini diambil dari http://keuangan.kontan.co.id/news/pertumbuhan-dana-kelolaan-dplk-masih-lambat