Sampai September 2018, perusahaan pelat merah ini mencatatkan perolehan laba sebelum pajak sebesar Rp 351 miliar. Jumlah tersebut melampaui target laba yang dipasang sepanjang tahun ini, yaitu Rp 343 miliar.
Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Amin Mas’udi mengatakan, faktor pendorong perolehan laba mencapai target antara lain karena volume penjamin yang meningkat hingga dua digit di tahun 2018. Jamkrindo mencatat, sampai September 2018, volume penjaminan mencapai Rp 126 triliun, tumbuh 14,55% secara tahunan. Volume penjaminan tersebut sekitar 80% atau Rp 85,15 triliun disumbang dari penjamian non KUR dan sisanya Rp 41,30 triliun merupakan penjaminan KUR.
“Perolehan laba juga berkat kontribusi dari pendapatan penjaminan, hasil investasi dan penerimaan subrogasi, serta efisiensi biaya sehingga mampu mendongkrak kinerja perusahaan,” kata Amin kepada Kontan.co.id, Rabu (5/12).
Selain itu, pencapaian kinerja juga didukung oleh inovasi Perum Jamkrindo dari sisi produk maupun operasional. Dari sisi produk, perusahan telah memiliki produk penjaminan fintech. Pada tahun ini Perum Jamkrindo mengembangkan suretyship online yang membuat proses pengajuan penjaminan menjadi lebih mudah dan efisien.
Perusahaan yang fokus pada bisnis penjaminan kredit pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kini mengembangkan modul aplikasi penjaminan online untuk setiap produk penjaminan surety bond.
“Dari segi layanan kami juga senantiasa meningkatkan standar pelayanan kepada mitra. Kami memperkuat jaringan agen penjaminan suretyship yang tersebar, melalui skema SaKa-SaKi atau Satu Kabupaten Satu Kaki,” jelasnya.
Dengan pencapaian itu, perusahaan berharap bisa memperoleh laba sebesar Rp 400 miliar-Rp 500 miliar di akhir tahun. Namun, menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana perusahaan terus memacu diri untuk bisa terus hadir dan mendukung perkembangan UMKM secara nasional.
Artikel ini diambil dari https://keuangan.kontan.co.id/news/volume-penjaminan-meningkat-laba-jamkrindo-lampaui-target